Share |

Posts Subscribe comment Comments

JALIN PERSAHABATAN

Sahabat semua... sebagai wujud tali perkenalan persahabatan, silahkan copy paste kode dibawah ini dan cantumkan di blog sahabat. Setelah itu beritahukan kepada kami dengan memberikan komentarnya atau mengisi buku tamu diblog ini. INSYA ALLAH, Link Sahabat juga kami masukkan di SOBAT GHAZA. Terimakasih.
”"

Meraih Dunia Tanpa Duniawi

Kaum sufi lebih konsentrasi pada pencurahan jiwa dan memberikan pembebasan kepada makhluk, dengan membagikan anugerahNya. Mereka meraih anugerah itu dari fadhal dan rahmat Allah azza wa-Jalla.
Mereka memberikan bantuan kepada fakir miskin yang terjepit, menunaikan hutang orang-orang yang terlilit hutang yang tak mampu lagi menunaikannya. Merekalah raja dunia yang tak punya kerajaan, karena mereka tidak diberi tetapi memberi

Kaum sufi senantiasa memprioritaskan orang lain terhadap apa yang dimiliki, dan bahkan menunggu untuk tidak memiliki. Mereka mengambil dari kuasa Ilahi bukan kuasa makhluk. Jika mereka bekerja, semata untuk makhluk, dan hatinya untuk mereka. Mereka menafkahkan hartanya semata untuk Allah Azza wa-Jalla, bukan untuk nafsunya, bukan untuk pujian.
Tinggalkan sikap takabur pada Allah Azza wa-Jalla maupun pada sesama, karena takabur itu salah satu sifat dari para diktator, dimana Allah Azza –waJalla menimpukkan api jahanam kelak. Jika anda marah pada Allah Azza wa-Jalla, anda telah takabur kepadaNya. Bila sang muadzin memanggil untuk sholat dengan adzannya dan anda tidak berangkat, sebenarnya anda telah takabur. Bila anda mendzalimi salah satu hamba Allah sesungguhnya anda telah takabur.
Taubatlah kepadaNya dan ikhlaslah dalam taubat itu sebelum anda dihancurkan, hingga menjadi makhluk paling tak berdaya, seperti yang menimpa Namrud dan yang lainnya dari para penguasa, karena takabur mereka. Allah menghinakan mereka setelah mereka meraih kejayaan. Allah memiskinkan mereka setelah meraih kekayaan. Allah menyiksa mereka setelah meraih kenikmatan. Allah mematikan mereka setelah mereka hidup.

Jadilah kalian sebagai orang-orang yang taqwa. Karena musyrik itu bisa dzahir dan bisa batin. Musyrik dzahir menyembah berhala, dan musyrik batin itu menyerahkan diri jiwanya kepada sesama makhluk, memandang makhluk sebagai tambatan atas bahaya dan manfaat. Dalam diri manusia siapa pun, yang memiliki dunia tapi tidak mencintainya, yang menguasai dunia tapi tidak dikuasainya, anda mencintai orang itu bukan mencintai dunianya, anda berada di belakangnya bukan di belakang dunianya, dan orang itu membaktikan dunianya, bukan ia yang menjadi budaknya, dan anda juga tidak pisah dengan dia ketika ia pisah dengan dunianya, maka Allah Azza wa-Jalla telah memperbaiki hatinya. Dunia tidak mampu merusaknya yang membuat ia berpaling.
Nabi SAW, bersabda : “Sebaik-baik harta yang saleh adalah manakala harta itu ada di tangan seorang yang saleh” (Hr. Bukhori dan Ahmad dan az-Zubaidy). Atau sabdanya “Tak ada kebaikan dalam dunia kecuali bagi orang yang begini dan begitu…” Nabi bersabda dengan mengisyaratkan dengan jemarinya untuk kebaikan dan kemashlahatan.

Keluarkan harta itu untuk kemaslahatan keluarga Ilahi Azza wa-Jalla, dan keluarkan dunia itu dari hatimu. Maka dunia tidak akan menodaimu, kenikmatan dan pesonanya tidak memperdayaimu. Karena dalam waktu dekat kalian meninggalkan dunia dan dunia meninggalkan kalian.
Anak-anak sekalian….jangan memahami diriku dengan pikiranmu, anda bisa tersesat. Siapa yang bertumpu pada pikirannya akan tersesat, hina dan terpeleset. Bila anda andalkan pikiranmu maka anda akan terhalang dari hidayah dan perlindungan, karena anda memang tidak mencari hidayah dan tidak masuk dalam faktor penyebab masuknya hidayah.
Anda mengatakan, “Aku tidak butuh ilmunya para Ulama, sementara anda menyangka diri anda berilmu, lalu bagaimana anda mengamalkan ilmu? Apa yang mempengaruhi klaim-klaim itu? Apa yang membenarkannya? Apa yang menjelaskan kebenaran klaim anda, ketika harus mengamalkan dengan ikhlas dan sabar menghadapi bencana, untuk tidak risau, terkejut dan tidak mengadu pada makhluk?
Anda sungguh buta, bagaimana anda mengaku memiliki matahati? Pemahaman anda sakit bagaimana anda bisa faham atas klaim anda yang dusta kepada Allah Azza wa-Jalla.

Berpalinglah pada selain dirimu (Allah Azza wa-Jalla), berpalinglah dari semuanya, menuju yang Menciptakan semuanya. Sebab anda telah kehilangan dari Allah Yang Mampu meremuk redam dirimu, Yang memulihkan dirimu, Yang menghancurkan dan memberikan milik padamu.
Mestinya anda harus mendidik dirimu secara khusus hingga anda tenang dan mengenal Tuhanmu Azza wa-Jalla, maka saat itulah baru anda berpaling kepadaNya. Anda harus tekun dengan kehendakNya. Maka raihlan bergabung denganNya di dunia dan akhirat. Anda harus tetap taqwa, mengabaikan segala hal selain Allah dari hati, dan hati hanya untuk Allah Ta’ala, bebas dari selain diriNya. Anda harus menghapus dirimu selamanya, kecuali demi menjalan perintah dan laranganNya, karena pada perintah dan larangan itulah anda tetap ada di dalamnya.

Hai lelaki dan perempuan, anda benar-benar meraih kemenangan manakala ada sedikit saja keikhlasan, sedikit saja takwa, sabar dan syukur. Tapi aku lihat kalian ini kehilangan perilaku itu semua.

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...

cukup "klik" saja anda dibayar Rp10,- Rp100 /"klik"...

SentraClix
Buletin Jumat GPKSB Tentang Shalat Berjamaah Adsense Indonesia Adsense Indonesia Adsense Indonesia Adsense Indonesia Adsense Indonesia

Kode Warna Blog

Kode warna yang terpilih :